Brainstorming, Metode untuk Menghasilkan Ide yang Brilian

Pengertian Brainstorming

Brainstorming adalah metode yang sangat umum untuk menemukan ide-ide baru, yang didasarkan pada spontanitas dan kreativitas. Konsep dasar dari brainstorming adalah melatih otak manusia untuk memicu munculnya ide dan kemudian meletakkan ide-ide tersebut di atas kertas.

Dalam berbisnis, perlu adanya ide-ide baru untuk pembaharuan pada bisnis yang dijalani atau adanya inovasi dalam bisnis. Ide-ide baru tidak hanya muncul di benak pemilik bisnis saja, namun bisa saja ide baru muncul datang dari rekan kerja atau anggota kerja.

Suatu ide yang penuh kreativitas sangat diperlukan, agar bisnis yang kita jalani semakin maju. Untuk pengembangan sebuah bisnis, perlulah adanya curah pendapat dari para anggota kelompok dalam bisnis.

Asal Mula Brainstorming

Osborn adalah tokoh pencetusnya. Brainstorming diperkenalkan tahun 1942 oleh Alex Faickney Osborn, pendiri dan orang penting di perusahaan periklanan asal Amerika Serikat yaitu BBOD.

Faktanya, brainstorming ini muncul karena terinspirasi dari hasil pengamatan Osborn pada suasana kerja di BBOD. Ia melihat timnya ‘lesu’. Selama rapat dan diskusi perusahaan, semua karyawannya tak semangat mengusulkan ide, metode, atau solusi kreatif. Hal ini menyebabkan rapat tidak efektif dan nyaris minim manfaat.

Kemudian Osborn menerapkan cara baru dalam rapat-rapatnya. Ia menerapkan empat aturan dasar, yaitu: jangan mengkritik ide, support tim untuk melontarkan ide-ide gila, bangun ide-ide orang lain, dan motivasi satu sama lain.

Hasilnya, WOW! Ternyata kebebasan berpikir dan berpikir kreatif mampu mendorong timnya menjadi lebih efektif dalam menelurkan ide kreatif dan solusi yang tepat.

Baca juga : Teamwork | Kunci untuk Membangun Bisnis yang Lebih Baik

Manfaat Brainstorming

Brainstorming memiliki banyak manfaat bagi perusahaan, diantaranya sebagai berikut :

  1. Menghasilkan ide-ide baru tanpa harus menghadapi kritik dari pihak manapun.
  2. Menjadi ajang bagi karyawan atau tim untuk bebas berpendapat tanpa khawatir diinterupsi.
  3. Sarana untuk mengetahui kreativitas dan daya kritis tim.
  4. Momen untuk membuat kumpulan pendapat, informasi pengetahuan, dan pengalaman dari semua tim. Dari sini perusahaan bisa membuat peta informasi atau peta gagasan.
  5. Memecahkan masalah bisnis dengan cara kreatif, spontan, dan inovatif.
  6. Mendorong kolaborasi tim yang terbuka dan berkelanjutan.
  7. Menciptakan suasana teamwork yang baik demi keberlangsungan bisnis.

Prinsip Brainstorming

Dalam brainstorming ini ada beberapa poin prinsip yang harus dipahami untuk mudah menerapkannya. Beberapa prinsipnya yaitu termasuk sebagai berikut:

1. Adanya pemikiran yang berbeda

Pada dasarnya, metode brainstorming adalah kegiatan untuk menghasilkan banyak ide. Kemunculan ide yang variatif memungkinkan 2 hal terjadi, yaitu adanya pertentangan dan pengembangan. Pertentangan terjadi akibat adanya perbedaan pendapat dan pola pikir yang sulit untuk disatukan. Namun, sisi plusnya adalah satu ide dengan ide lainnya bisa saling melengkapai untuk mencapai target.

2. Mengungkapkan Masalah

Dalam berbisnis tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan, pasti ada masalah di dalamnya. Untuk itu, Anda perlu mengungkapkan masalah yang terjadi kepada rekan atau anggota kelompok bisnis Anda. Bentuk implmentasi yang cocok adalah melakukan diskusi.

3. Menangguhkan Penilaian

Suatu respon yang mengandung penilaian tertentu bisa menghambat adanya pembentukan ide sehingga kreativitas bisa terhenti. Oleh karena itu sebaiknya suatu penilaian bisa dicegah atau mungkin ditunda. Jangan sampai sebuah penilaian dari seseorang bisa mematikan ide yang dikembangkan oleh orang lain.

4. Terima Pemikiran yang Baik

Jika Anda dalam brainstorming mendapatkan ide yang kreatif maka jangan ragu untuk menerima atau setuju pada ide tersebut. Jangan ada keraguan dalam menerima pemikiran yang baik, karena akan memperlambat pengembangan ide bisnis Anda.

Brainstorming Merupakan Bagian dari Proses yang Lebih Besar

Brainstorming adalah salah satu cara yang bagus untuk membentuk ide-ide kreatif dan unik.Tentu saja pembentukan ide tidak akan berhasil. Oleh karena itu, brainstorming dan evaluasi terpisah. Evaluasi implementasi secara individu; terapkan hanya setelah menerima langkah-langkah tindakan dan menyediakan dana.

Dari sudut pandang Osborne, tujuan brainstorming tidak hanya untuk menghasilkan ide. Pada saat ini, menilai pemikiran dan imajinasi terpisah, dan imajinasi dapat bergerak dengan bebas. Dalam proses ini, berbagai ide mungkin muncul, ide-ide ini baru bagi manajer dan dapat membuat perusahaan menjadi lebih baik. Namun, setelah proses brainstorming selesai, evaluasi dan implementasi adalah kunci suksesnya.

Baca artikel lainnya : Tips Manajemen Waktu Agar Tidak Mudah Stres

Scroll to Top